Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
• Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
• Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
• Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.
Senin, 20 Juni 2011
Kaka Gajah
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)
Friday, June 27th, 2008 – 12:12 pm
Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Cara Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
Gejala klinis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Diagnosis
Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
Membersihkan semak-semak disekitar rumah
Friday, June 27th, 2008 – 12:12 pm
Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Cara Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
Gejala klinis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Diagnosis
Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
Membersihkan semak-semak disekitar rumah
Ejakulasi
Bagaimana Mengatasi Ejakulasi Dini?
Setiap pasangan suami-istri (pasutri) pasti mendambakan kehidupan berumah-tangga yang aktif dan harmonis. Bagimanapun, hubungan seksual merupakan surga dunia yang dapat dijalankan oleh pasangan suami istri sekaligus sebagai salah satu ungkapan cinta kasih pasangan.
Namun, tidak selamanya hubungan seksual berjalan sesuai dengan keinginan. Ada kalanya suami terkena masalah disfungsi seksual seperti gangguan gairah, disfungsi ereksi, ejakulasi dini dan lainnya.
Menurut Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, seorang dokter Ahli Andrologi dan Seksologi, "Masalah kesehatan seksual yang sering dialami oleh pria adalah disfungsi seksual dan penyakit menular seksual. Disfungsi seksual yang sering ialah ejakulasi dini dan disfungsi ereksi."
Ejakulasi dini sangat umum terjadi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 1 dari 3 pria yang aktif secara seksual (33%) menderita ejakulasi dini. Ejakulasi dini dapat terjadi pada pria dengan segala usia meskipun lebih sering terjadi pada pria muda dengan berbagai latar belakang kehidupan.
Gangguan seksual ini pun menimpa Tuan S. Tuan S (29) telah menikah selama setahun dengan istrinya (28). Sejak setahun yang lalu, Tuan S mengalami gangguan seksual ejakulasi dini. Hal ini diketahuinya pada bulan pertama pernikahan. Tuan S mengaku kesulitan dalam melakukan hubungan seks karena sperma 'keburu' keluar.
Masalah disfungsi seksual merupakan momok mengerikan bagi pria. Pria mana yang mau dibilang tidak "perkasa"? Jika masalah yang terjadi tidak segera diatasi dapat berakibat terganggunya keharmonisan rumah tangga. Ingat bunyi pepatah, "Sex is not everything, but without sex, everything will be nothing."
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang ejakulasi dini, simak penjelasan berikut:
Apa sih Ejakulasi Dini?
Penyebab Ejakulasi Dini
Berbagai Jenis Ejakulasi Dini
Dampak Ejakulasi Dini?
Ejakulasi Dini bikin Tidak Subur?
Bagaimana Mengatasi Ejakulasi Dini?
Cobalah Sex Therapy
Pria Juga Bisa Latihan Kegel
Ejakulasi Dini, Sadari & Akhiri
Profil Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And
Apa sih Ejakulasi Dini?
Istilah ejakulasi dini mungkin tidak seterkenal disfungsi ereksi. Pria yang mengalami ejaku!asi dini masih mampu mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya terlampau cepat terjadi.
Prof Wimpie Pangkahila menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini, yaitu:
Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya, sedangkan ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke luar secara mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima.
Setiap pasangan suami-istri (pasutri) pasti mendambakan kehidupan berumah-tangga yang aktif dan harmonis. Bagimanapun, hubungan seksual merupakan surga dunia yang dapat dijalankan oleh pasangan suami istri sekaligus sebagai salah satu ungkapan cinta kasih pasangan.
Namun, tidak selamanya hubungan seksual berjalan sesuai dengan keinginan. Ada kalanya suami terkena masalah disfungsi seksual seperti gangguan gairah, disfungsi ereksi, ejakulasi dini dan lainnya.
Menurut Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, seorang dokter Ahli Andrologi dan Seksologi, "Masalah kesehatan seksual yang sering dialami oleh pria adalah disfungsi seksual dan penyakit menular seksual. Disfungsi seksual yang sering ialah ejakulasi dini dan disfungsi ereksi."
Ejakulasi dini sangat umum terjadi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 1 dari 3 pria yang aktif secara seksual (33%) menderita ejakulasi dini. Ejakulasi dini dapat terjadi pada pria dengan segala usia meskipun lebih sering terjadi pada pria muda dengan berbagai latar belakang kehidupan.
Gangguan seksual ini pun menimpa Tuan S. Tuan S (29) telah menikah selama setahun dengan istrinya (28). Sejak setahun yang lalu, Tuan S mengalami gangguan seksual ejakulasi dini. Hal ini diketahuinya pada bulan pertama pernikahan. Tuan S mengaku kesulitan dalam melakukan hubungan seks karena sperma 'keburu' keluar.
Masalah disfungsi seksual merupakan momok mengerikan bagi pria. Pria mana yang mau dibilang tidak "perkasa"? Jika masalah yang terjadi tidak segera diatasi dapat berakibat terganggunya keharmonisan rumah tangga. Ingat bunyi pepatah, "Sex is not everything, but without sex, everything will be nothing."
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang ejakulasi dini, simak penjelasan berikut:
Apa sih Ejakulasi Dini?
Penyebab Ejakulasi Dini
Berbagai Jenis Ejakulasi Dini
Dampak Ejakulasi Dini?
Ejakulasi Dini bikin Tidak Subur?
Bagaimana Mengatasi Ejakulasi Dini?
Cobalah Sex Therapy
Pria Juga Bisa Latihan Kegel
Ejakulasi Dini, Sadari & Akhiri
Profil Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And
Apa sih Ejakulasi Dini?
Istilah ejakulasi dini mungkin tidak seterkenal disfungsi ereksi. Pria yang mengalami ejaku!asi dini masih mampu mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya terlampau cepat terjadi.
Prof Wimpie Pangkahila menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini, yaitu:
Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya, sedangkan ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke luar secara mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima.
Asma
Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Penyebab
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.[1]
[sunting]
Gejala
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.[1]
[sunting]
Gejala
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000[rujukan?]. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radias. Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[1]
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.[2]
[sunting]
Patofisiologi
[sunting]
Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
[sunting]
Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
[sunting]
Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.[1]
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.[2]
[sunting]
Patofisiologi
[sunting]
Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
[sunting]
Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
[sunting]
Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Typoid
Penyakit tifoid ini masih merupakan penyakit yang endemik di Indonesia. Insidensi demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya berkaitan dengan sanitasi dan higienitas yang buruk. Cara penularannya biasanya disingkat 3F, yaitu Feces (kotoran manusia), Fly (lalat), dan Food (makanan).
Penyebab dari Demam tifoid adalah kuman Salmonella paratyphi yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan. Sebagian kuman dimusnahkan di dalam lambung, sebagian lagi lolos masuk ke dalam usus dan berkembang biak. Kuman kemudian akan menembus epitel dan ke lamina propia. Di lamina propia, kuman akan dofagositosis dan berkembang biak dalam makrofag. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar plague Peyeri yang mengalami nekrosis.
Penyakit Typoid masa tunasnya berlangsung 10-14 hari. Gejala klinis yang timbul sangat bervariasi, dari ringan sampai dengan berat, dari asitomatik hingga gambaran penyakit yang khas disertai komplikasi hingga kematian.
Pada minggu pertama, gejala klinis serupa dengan gejala penyakit infeksi akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, epistaksis. Demam meningkat perlahan-lahan, terutama pada sore hingga malam hari.
Minggu kedua, gejala menjadi lebih jelas, berupa demam, bradikardi relatif, lidah tifoid, hepatomegali, splenomegali, meteoroismus, gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis.
Ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan laboraturium
Darah rutin
- Dapat ditemukan anemia ringan dan trombositopenia
- Peningkatan laju endap darah
- SGOT dan SGPT meningkat
Test widal
Dilakukan untuk deteksi kuman S. typhi. Maksud uji widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka demam tifoid, yaitu:
- aglutinin O (dari tubuh kuman)
- aglutinin H (flagella kuman)
- aglutinin Vi (simpai kuman)
Dari ketiga aglutinin tersebut, hanya aglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis. Semakin tinggi titernya, semakin besar kemungkinan terinfeksi kuman ini. Pembentukan aglutini dimulai pada akhir minggu pertama, kemudian meningkat secara cepat dan mencapai puncak pada minggu ke empat, dan tetap tinggi selama beberapa minggu. Pada fase akut, mula-mula timbul aglutinin O, kemudian diikuti dengan aglutinin H. Pada orang yang sudah sembuh, aglutinin O masih tetap dijumpai setelah 4-6 bulan, sedangkan aglutinin H menetap lebih lama antara 9-12 bulan. Oleh karena itu, uji widal bukan untuk menentukan kesembuhan penyakit.
Nilai cut of point untuk diagnosis tifoid yaitu Thypoid O > 1/160, dan parathypoid B-H > 1/320, akan tetapi hasil yang negatif tidak menyingkirkan demam thypoid, karena mungkin disebabkan oleh :
1. pengobatan dini dengan antibiotik
2. Gangguan pembentukan antibodi, dan pemberian kortikosteroid
3. Waktu pengambila sample
4. Daerah endemik dan non endemik
5. Riwayat vaksinasi
6. Reaksi anamnestik, yaitu peningkatan titer aglutinin pada infeksi bukan demam tifoid akibat infeksi demam tifoid masa lalu atau vaksinasi
7. Faktor teknik pemeriksaan antar laboratorium
Kultur darah
Hasil biakan darah yang positif dapat memastikan diagnosis dema tifoid, namun hasil yang negatif tidak menyingkirkan demam tifoid, karena mungkin disebabkan beberapa hal sebagai berikut:
Telah mendapat terapi antibiotik, yang dapat menyebabkan pertumbuhan kuman terhambat
Volume darah yang kurang (darah yang diperlukan 5 cc)
Riwayat vaksinasi, vaksinasi masa lampau dapat menimbulkan antibodi dalam darah sehingga dapat menekan bakteremia
Saat pengambilan darah setelah minggu pertama, pada saat aglutinin meningkat
Kalau sudah muncul komplikasi, kadang prognosisnya kurang bagus. Komplikasi yang serius diantaranya adalah:
Komplikasi intestinal atau komplikasi di daerah usus halus, yaitu:
1. Perdarahan usus, Kuman ini menyerang dinding usus halus, sehingga dapat membuat luka di dinding usus halus.
2. Akan terjadi perforasi (usus berlubang) bila makin lemah. Dalam kondisi seperti hal tersebut harus dilakukan operasi segera, untuk memotong usus yang berlubang itu.
Komplikasi ekstra intestinal atau komplikasi yang terjadi di luar usus halus, yaitu:
1. Peradangan pada otot jantung (myocarditis).
2. Peradangan paru-paru (Pneumonia).
3. Peradangan pada pankreas (pankreatitis).
4. Infeksi pada ginjal dan kandung kencing.
5. Gangguan kejiwaan, misalnya halusinasi (melihat sesuatu, yang sebenarnya tidak ada atau bahkan psikosis paranoid atau timbul gejala seperti ketakutan dan rasa curiga yabf tidak berdasar.
Terapi Dan Penatalaksanaan
Sampai saat ini masih dianut trilogi penatalaksanaan demam tifoid, yaitu:
Istirahat dan perawatan
Dengan tujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan
diet dan terapi penunjang
diet merupakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan demam tifoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan menjadi lama.
Beberapa penelitian menunjukkan pemberian makanan pada dini dengan aluk pauk rendah selulosa (menghindari sayuran yang berserat) dapat diberikan dengan aman.
Pemberian antimikroba
Obat-obat antimikroba yang sering digunakan pada pasien tifoid: Kloramfenikol, Tiamfenikol, Kotrimoksazol, Ampicilin dan amoksilin, Golongan fluorokuinolon
Penyebab dari Demam tifoid adalah kuman Salmonella paratyphi yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan. Sebagian kuman dimusnahkan di dalam lambung, sebagian lagi lolos masuk ke dalam usus dan berkembang biak. Kuman kemudian akan menembus epitel dan ke lamina propia. Di lamina propia, kuman akan dofagositosis dan berkembang biak dalam makrofag. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar plague Peyeri yang mengalami nekrosis.
Penyakit Typoid masa tunasnya berlangsung 10-14 hari. Gejala klinis yang timbul sangat bervariasi, dari ringan sampai dengan berat, dari asitomatik hingga gambaran penyakit yang khas disertai komplikasi hingga kematian.
Pada minggu pertama, gejala klinis serupa dengan gejala penyakit infeksi akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, epistaksis. Demam meningkat perlahan-lahan, terutama pada sore hingga malam hari.
Minggu kedua, gejala menjadi lebih jelas, berupa demam, bradikardi relatif, lidah tifoid, hepatomegali, splenomegali, meteoroismus, gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis.
Ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan laboraturium
Darah rutin
- Dapat ditemukan anemia ringan dan trombositopenia
- Peningkatan laju endap darah
- SGOT dan SGPT meningkat
Test widal
Dilakukan untuk deteksi kuman S. typhi. Maksud uji widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka demam tifoid, yaitu:
- aglutinin O (dari tubuh kuman)
- aglutinin H (flagella kuman)
- aglutinin Vi (simpai kuman)
Dari ketiga aglutinin tersebut, hanya aglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis. Semakin tinggi titernya, semakin besar kemungkinan terinfeksi kuman ini. Pembentukan aglutini dimulai pada akhir minggu pertama, kemudian meningkat secara cepat dan mencapai puncak pada minggu ke empat, dan tetap tinggi selama beberapa minggu. Pada fase akut, mula-mula timbul aglutinin O, kemudian diikuti dengan aglutinin H. Pada orang yang sudah sembuh, aglutinin O masih tetap dijumpai setelah 4-6 bulan, sedangkan aglutinin H menetap lebih lama antara 9-12 bulan. Oleh karena itu, uji widal bukan untuk menentukan kesembuhan penyakit.
Nilai cut of point untuk diagnosis tifoid yaitu Thypoid O > 1/160, dan parathypoid B-H > 1/320, akan tetapi hasil yang negatif tidak menyingkirkan demam thypoid, karena mungkin disebabkan oleh :
1. pengobatan dini dengan antibiotik
2. Gangguan pembentukan antibodi, dan pemberian kortikosteroid
3. Waktu pengambila sample
4. Daerah endemik dan non endemik
5. Riwayat vaksinasi
6. Reaksi anamnestik, yaitu peningkatan titer aglutinin pada infeksi bukan demam tifoid akibat infeksi demam tifoid masa lalu atau vaksinasi
7. Faktor teknik pemeriksaan antar laboratorium
Kultur darah
Hasil biakan darah yang positif dapat memastikan diagnosis dema tifoid, namun hasil yang negatif tidak menyingkirkan demam tifoid, karena mungkin disebabkan beberapa hal sebagai berikut:
Telah mendapat terapi antibiotik, yang dapat menyebabkan pertumbuhan kuman terhambat
Volume darah yang kurang (darah yang diperlukan 5 cc)
Riwayat vaksinasi, vaksinasi masa lampau dapat menimbulkan antibodi dalam darah sehingga dapat menekan bakteremia
Saat pengambilan darah setelah minggu pertama, pada saat aglutinin meningkat
Kalau sudah muncul komplikasi, kadang prognosisnya kurang bagus. Komplikasi yang serius diantaranya adalah:
Komplikasi intestinal atau komplikasi di daerah usus halus, yaitu:
1. Perdarahan usus, Kuman ini menyerang dinding usus halus, sehingga dapat membuat luka di dinding usus halus.
2. Akan terjadi perforasi (usus berlubang) bila makin lemah. Dalam kondisi seperti hal tersebut harus dilakukan operasi segera, untuk memotong usus yang berlubang itu.
Komplikasi ekstra intestinal atau komplikasi yang terjadi di luar usus halus, yaitu:
1. Peradangan pada otot jantung (myocarditis).
2. Peradangan paru-paru (Pneumonia).
3. Peradangan pada pankreas (pankreatitis).
4. Infeksi pada ginjal dan kandung kencing.
5. Gangguan kejiwaan, misalnya halusinasi (melihat sesuatu, yang sebenarnya tidak ada atau bahkan psikosis paranoid atau timbul gejala seperti ketakutan dan rasa curiga yabf tidak berdasar.
Terapi Dan Penatalaksanaan
Sampai saat ini masih dianut trilogi penatalaksanaan demam tifoid, yaitu:
Istirahat dan perawatan
Dengan tujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan
diet dan terapi penunjang
diet merupakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan demam tifoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan menjadi lama.
Beberapa penelitian menunjukkan pemberian makanan pada dini dengan aluk pauk rendah selulosa (menghindari sayuran yang berserat) dapat diberikan dengan aman.
Pemberian antimikroba
Obat-obat antimikroba yang sering digunakan pada pasien tifoid: Kloramfenikol, Tiamfenikol, Kotrimoksazol, Ampicilin dan amoksilin, Golongan fluorokuinolon
Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang. Penyebab
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
[sunting] Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
[sunting] Diagnosa
Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa diatasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis.
Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang. Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit. DXA sangat berguna untuk:
wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis
penderita yang diagnosisnya belum pasti
penderita yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat.
[sunting] Patogenesis
Mekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Dalam tulang normal, terdapat matrik konstan remodeling tulang; hingga 10% dari seluruh massa tulang mungkin mengalami remodeling pada saat titik waktu tertentu. Proses pengambilan tempat dalam satuan-satuan multiseluler tulang (bone multicellular units (BMUs)) pertama kali dijelaskan oleh Frost tahun 1963.[1] Tulang diresorpsi oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsum tulang), setelah tulang baru disetorkan oleh sel osteoblas.[2]
[sunting] Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
[sunting] Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
[sunting] Diagnosa
Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa diatasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis.
Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang. Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit. DXA sangat berguna untuk:
wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis
penderita yang diagnosisnya belum pasti
penderita yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat.
[sunting] Patogenesis
Mekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Dalam tulang normal, terdapat matrik konstan remodeling tulang; hingga 10% dari seluruh massa tulang mungkin mengalami remodeling pada saat titik waktu tertentu. Proses pengambilan tempat dalam satuan-satuan multiseluler tulang (bone multicellular units (BMUs)) pertama kali dijelaskan oleh Frost tahun 1963.[1] Tulang diresorpsi oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsum tulang), setelah tulang baru disetorkan oleh sel osteoblas.[2]
[sunting] Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan
Perlemakan Hati
Apakah perlemakan hati itu?
Perlemakan hati berati adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati kita. Ini sangat umum dijumpai pada mereka yang mengalami kegemukan, dan banyak di jumpai pada umur diatas 30 tahun.
Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas. Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi dan merupakan masalah yang terus meningkat.
Hati yang sehat berwarna agak kemerah-merahan dan memiliki tekstur yang seragam. Jika kita memotong hati ke dalam irisan-irisan yang kecil dan memperbesar penglihatannya hingga berjuta-juta kali, maka kita melihat ruangan yang dipenuhi dengan warna merah ke merah muda karena mereka dipenuhi dengan darah. Barisan dari sel hati membentuk dinding ruangan tersebut. Selama darah mengalir sepanjang ruangan ini, sel-sel hati dapat membersihkan racun, sel-sel mati, mikroorganisme dan lemak dari aliran darah. Inilah mengapa kita menyebut hati sebagai penyaring dan pembersih aliran darah. Jika ruangan pada hati dan sel-sel hati ini dipenuhi oleh lemak, maka hati tidak mampu menyaring dan membersihkan aliran darah secara efesien dan aliran darah menjadi penuh dengan racun dan lemak. Oleh karena itu jalan yang terbaik adalah mengatasi masalah ini, jika tidak fungsi hati yang terus lemah akan memicu terjadinya masalah lebih lanjut seperti kondisi auto imun dan diabetes tipe 2.
Bagaimana anda tahu kalau anda mempunyai perlemakan hati?
Anda mungkin mempunyai kelebihan berat badan, terutama di area perut
Anda mungkin mempunyai kesulitan menurunkan berat badan
Anda mungkin mempunyai kolesterol dan trigliserida yang meningkat didalam darah anda
Anda mungkin mempunyai diabetes tipe 2
Anda merasa sangat letih
Anda mungkin mempunyai permasalahan dengan sistem imun anda
Apakah konsekwensi dari perlemakan hati?
Hati yang sehat mengatur metabolisme lemak dan sebagai organ pembakar lemak didalam tubuh. Tentu saja hati yang sehat tidak hanya membakar lemak, tapi juga dapat memompa kelebihan lemak keluar dari tubuh melalui empedu ke dalam saluran usus. Ini berarti, jika hati anda sehat maka anda tidak akan mempunyai banyak kesulitan didalam mengontrol berat badan. Dan sebaliknya hati yang berlemak bertindak sebaliknya dari apa yang seharusnya ia lakukan. Perlemakan hati menyimpan lemak, padahal seharusnya ia membakar lemak dan membuang kelebihan lemak dari tubuh anda. Tentu saja suatu perlemakan hati menjadi gudang bagi lemak dan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, dan akhirnya hati hanya menjadi “kantong lemak” dengan konsekwensi yang mengerikan bagi kesehatan dan kelangsungan hidup kita.
Perlemakan hati berati adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati kita. Ini sangat umum dijumpai pada mereka yang mengalami kegemukan, dan banyak di jumpai pada umur diatas 30 tahun.
Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas. Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi dan merupakan masalah yang terus meningkat.
Hati yang sehat berwarna agak kemerah-merahan dan memiliki tekstur yang seragam. Jika kita memotong hati ke dalam irisan-irisan yang kecil dan memperbesar penglihatannya hingga berjuta-juta kali, maka kita melihat ruangan yang dipenuhi dengan warna merah ke merah muda karena mereka dipenuhi dengan darah. Barisan dari sel hati membentuk dinding ruangan tersebut. Selama darah mengalir sepanjang ruangan ini, sel-sel hati dapat membersihkan racun, sel-sel mati, mikroorganisme dan lemak dari aliran darah. Inilah mengapa kita menyebut hati sebagai penyaring dan pembersih aliran darah. Jika ruangan pada hati dan sel-sel hati ini dipenuhi oleh lemak, maka hati tidak mampu menyaring dan membersihkan aliran darah secara efesien dan aliran darah menjadi penuh dengan racun dan lemak. Oleh karena itu jalan yang terbaik adalah mengatasi masalah ini, jika tidak fungsi hati yang terus lemah akan memicu terjadinya masalah lebih lanjut seperti kondisi auto imun dan diabetes tipe 2.
Bagaimana anda tahu kalau anda mempunyai perlemakan hati?
Anda mungkin mempunyai kelebihan berat badan, terutama di area perut
Anda mungkin mempunyai kesulitan menurunkan berat badan
Anda mungkin mempunyai kolesterol dan trigliserida yang meningkat didalam darah anda
Anda mungkin mempunyai diabetes tipe 2
Anda merasa sangat letih
Anda mungkin mempunyai permasalahan dengan sistem imun anda
Apakah konsekwensi dari perlemakan hati?
Hati yang sehat mengatur metabolisme lemak dan sebagai organ pembakar lemak didalam tubuh. Tentu saja hati yang sehat tidak hanya membakar lemak, tapi juga dapat memompa kelebihan lemak keluar dari tubuh melalui empedu ke dalam saluran usus. Ini berarti, jika hati anda sehat maka anda tidak akan mempunyai banyak kesulitan didalam mengontrol berat badan. Dan sebaliknya hati yang berlemak bertindak sebaliknya dari apa yang seharusnya ia lakukan. Perlemakan hati menyimpan lemak, padahal seharusnya ia membakar lemak dan membuang kelebihan lemak dari tubuh anda. Tentu saja suatu perlemakan hati menjadi gudang bagi lemak dan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, dan akhirnya hati hanya menjadi “kantong lemak” dengan konsekwensi yang mengerikan bagi kesehatan dan kelangsungan hidup kita.
Protozoa
Apakah perlemakan hati itu?
Perlemakan hati berati adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati kita. Ini sangat umum dijumpai pada mereka yang mengalami kegemukan, dan banyak di jumpai pada umur diatas 30 tahun.
Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas. Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi dan merupakan masalah yang terus meningkat.
Hati yang sehat berwarna agak kemerah-merahan dan memiliki tekstur yang seragam. Jika kita memotong hati ke dalam irisan-irisan yang kecil dan memperbesar penglihatannya hingga berjuta-juta kali, maka kita melihat ruangan yang dipenuhi dengan warna merah ke merah muda karena mereka dipenuhi dengan darah. Barisan dari sel hati membentuk dinding ruangan tersebut. Selama darah mengalir sepanjang ruangan ini, sel-sel hati dapat membersihkan racun, sel-sel mati, mikroorganisme dan lemak dari aliran darah. Inilah mengapa kita menyebut hati sebagai penyaring dan pembersih aliran darah. Jika ruangan pada hati dan sel-sel hati ini dipenuhi oleh lemak, maka hati tidak mampu menyaring dan membersihkan aliran darah secara efesien dan aliran darah menjadi penuh dengan racun dan lemak. Oleh karena itu jalan yang terbaik adalah mengatasi masalah ini, jika tidak fungsi hati yang terus lemah akan memicu terjadinya masalah lebih lanjut seperti kondisi auto imun dan diabetes tipe 2.
Bagaimana anda tahu kalau anda mempunyai perlemakan hati?
Anda mungkin mempunyai kelebihan berat badan, terutama di area perut
Anda mungkin mempunyai kesulitan menurunkan berat badan
Anda mungkin mempunyai kolesterol dan trigliserida yang meningkat didalam darah anda
Anda mungkin mempunyai diabetes tipe 2
Anda merasa sangat letih
Anda mungkin mempunyai permasalahan dengan sistem imun anda
Apakah konsekwensi dari perlemakan hati?
Hati yang sehat mengatur metabolisme lemak dan sebagai organ pembakar lemak didalam tubuh. Tentu saja hati yang sehat tidak hanya membakar lemak, tapi juga dapat memompa kelebihan lemak keluar dari tubuh melalui empedu ke dalam saluran usus. Ini berarti, jika hati anda sehat maka anda tidak akan mempunyai banyak kesulitan didalam mengontrol berat badan. Dan sebaliknya hati yang berlemak bertindak sebaliknya dari apa yang seharusnya ia lakukan. Perlemakan hati menyimpan lemak, padahal seharusnya ia membakar lemak dan membuang kelebihan lemak dari tubuh anda. Tentu saja suatu perlemakan hati menjadi gudang bagi lemak dan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, dan akhirnya hati hanya menjadi “kantong lemak” dengan konsekwensi yang mengerikan bagi kesehatan dan kelangsungan hidup kita.
Perlemakan hati berati adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati kita. Ini sangat umum dijumpai pada mereka yang mengalami kegemukan, dan banyak di jumpai pada umur diatas 30 tahun.
Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas. Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi dan merupakan masalah yang terus meningkat.
Hati yang sehat berwarna agak kemerah-merahan dan memiliki tekstur yang seragam. Jika kita memotong hati ke dalam irisan-irisan yang kecil dan memperbesar penglihatannya hingga berjuta-juta kali, maka kita melihat ruangan yang dipenuhi dengan warna merah ke merah muda karena mereka dipenuhi dengan darah. Barisan dari sel hati membentuk dinding ruangan tersebut. Selama darah mengalir sepanjang ruangan ini, sel-sel hati dapat membersihkan racun, sel-sel mati, mikroorganisme dan lemak dari aliran darah. Inilah mengapa kita menyebut hati sebagai penyaring dan pembersih aliran darah. Jika ruangan pada hati dan sel-sel hati ini dipenuhi oleh lemak, maka hati tidak mampu menyaring dan membersihkan aliran darah secara efesien dan aliran darah menjadi penuh dengan racun dan lemak. Oleh karena itu jalan yang terbaik adalah mengatasi masalah ini, jika tidak fungsi hati yang terus lemah akan memicu terjadinya masalah lebih lanjut seperti kondisi auto imun dan diabetes tipe 2.
Bagaimana anda tahu kalau anda mempunyai perlemakan hati?
Anda mungkin mempunyai kelebihan berat badan, terutama di area perut
Anda mungkin mempunyai kesulitan menurunkan berat badan
Anda mungkin mempunyai kolesterol dan trigliserida yang meningkat didalam darah anda
Anda mungkin mempunyai diabetes tipe 2
Anda merasa sangat letih
Anda mungkin mempunyai permasalahan dengan sistem imun anda
Apakah konsekwensi dari perlemakan hati?
Hati yang sehat mengatur metabolisme lemak dan sebagai organ pembakar lemak didalam tubuh. Tentu saja hati yang sehat tidak hanya membakar lemak, tapi juga dapat memompa kelebihan lemak keluar dari tubuh melalui empedu ke dalam saluran usus. Ini berarti, jika hati anda sehat maka anda tidak akan mempunyai banyak kesulitan didalam mengontrol berat badan. Dan sebaliknya hati yang berlemak bertindak sebaliknya dari apa yang seharusnya ia lakukan. Perlemakan hati menyimpan lemak, padahal seharusnya ia membakar lemak dan membuang kelebihan lemak dari tubuh anda. Tentu saja suatu perlemakan hati menjadi gudang bagi lemak dan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, dan akhirnya hati hanya menjadi “kantong lemak” dengan konsekwensi yang mengerikan bagi kesehatan dan kelangsungan hidup kita.
Rabu, 25 Mei 2011
paragonimus westermani
Paragonimus westermani
Posted on Agustus 17, 2010 by Fadhlan Muchlas| Tinggalkan komentar
Paragonimus westermani
•HOSPES
Hospes definitif : Manusia, kucing, anjing
Hospes perantara I : Keong air / siput (Melania/Semisulcospira spp)
Hospes perantara II : Ketam / kepiting
•PENYAKIT:Paragonimiasis
MORFOLOGI
Telur:
Ukuran : 80 –120 x 50 – 60 mikron
Bentuk oval cenderung asimetris.
Terdapat operkulum pada kutub yang mengecil.
Ukuran operkulum relatif besar, sehingga kadang tampak telurnya seperti terpotong.
Berisi embrio
Cacing dewasa:
Bersifat hermaprodit.
Sistem reproduksinya ovivar.
Bentuknya menyerupai daunberukuran 7 – 12 x 4 – 6 mm dengan ketebalan tubuhnya antara 3 – 5 mm.Memiliki batil isap mulut dan batil isap perut.Uterus pendek berkelok-kelok.Testis bercabang, berjumlah 2 buah.Ovarium berlobus terletak di atas testis.Kelenjar vitelaria terletak di 1/3 tengah badan
Siklus Hidup
Telur dikeluarkan bersama feses Telur yang masuk dalam air akan menetas mirasidium akan keluar dan mencari hospes perantara pertama yaitu keong air (siput Bulinus / Semisulcospira). Dalam tubuh keong mirasidium berkembang menjadi sporokista dan kemudian menjadi redia. Redia akan menghasilkan serkaria. Serkaria akan akan keluar dari tubuh siput dan mencari hospes perantara ke-2, yiatu ketam/kepiting Setelah masuk ke tubuh kepiting, serkaria akan melepaskan ekornya dan membentuk kista (metaserkaria.) didalam kulit di bawah sisik. Metaserkaria akan masuk ke tubuh manusia yang mengkonsumsi kepiting yang mengandung metaserkaria yang dimasak kurang matang. Metaserkaria akan mengalami proses ekskistasi di duodenum dan keluarlah larva. Larva menembus dinding usus halus rongga perut diafragma menuju paru -paru
Patologi dan Gejala Klinis
Gejala pertama di mulai dengan adanya batuk kering yang lama kelamaan menjadi batuk darah cacing dewasa dapat pula bermigrasi ke alat –alat lain dan menimbulkan abses pada alat tersebut misalnya pada hati dan empedu .Saat larva masuk dalam saluran empedu dan menjadi dewasa, parasit ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran empedu, penebalan dinding saluran, peradangan sel hati dan dalam stadium lanjut akan menyebabkan sirosis hati yang disertai oedema. Luasnya organ yang mengalami kerusakan tergantung pada jumlah cacing yang terdapat di saluran empedu dan lamanya infeksi.
Gejala yang muncul dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Stadium ringan : tidak ditemukan gejala.
2.Stadium progresif : terjadi penurunan nafsu makan, perut terasa penuh, diare.
3. Stadium lanjut : didapatkan sindrom hipertensi portal yang terdiri dari pembesaran hati, ikterus, oedema dan sirosis hepatis
DIAGNOSA
Diagnosis dibuat dengan menemukan telur dalam sputum atau cairan pleura. Kadang-kadang telur juga di temukan dalam tinja
PENCEGAHAN
Tidak memakan ikan/kepiting mentah. Apabila menkonsumsi harus sudah dimasak secara sempurna sehingga bisa dihindari terinfeksi oleh metaserkaria dalam ikan/kepiting tersebut
Posted on Agustus 17, 2010 by Fadhlan Muchlas| Tinggalkan komentar
Paragonimus westermani
•HOSPES
Hospes definitif : Manusia, kucing, anjing
Hospes perantara I : Keong air / siput (Melania/Semisulcospira spp)
Hospes perantara II : Ketam / kepiting
•PENYAKIT:Paragonimiasis
MORFOLOGI
Telur:
Ukuran : 80 –120 x 50 – 60 mikron
Bentuk oval cenderung asimetris.
Terdapat operkulum pada kutub yang mengecil.
Ukuran operkulum relatif besar, sehingga kadang tampak telurnya seperti terpotong.
Berisi embrio
Cacing dewasa:
Bersifat hermaprodit.
Sistem reproduksinya ovivar.
Bentuknya menyerupai daunberukuran 7 – 12 x 4 – 6 mm dengan ketebalan tubuhnya antara 3 – 5 mm.Memiliki batil isap mulut dan batil isap perut.Uterus pendek berkelok-kelok.Testis bercabang, berjumlah 2 buah.Ovarium berlobus terletak di atas testis.Kelenjar vitelaria terletak di 1/3 tengah badan
Siklus Hidup
Telur dikeluarkan bersama feses Telur yang masuk dalam air akan menetas mirasidium akan keluar dan mencari hospes perantara pertama yaitu keong air (siput Bulinus / Semisulcospira). Dalam tubuh keong mirasidium berkembang menjadi sporokista dan kemudian menjadi redia. Redia akan menghasilkan serkaria. Serkaria akan akan keluar dari tubuh siput dan mencari hospes perantara ke-2, yiatu ketam/kepiting Setelah masuk ke tubuh kepiting, serkaria akan melepaskan ekornya dan membentuk kista (metaserkaria.) didalam kulit di bawah sisik. Metaserkaria akan masuk ke tubuh manusia yang mengkonsumsi kepiting yang mengandung metaserkaria yang dimasak kurang matang. Metaserkaria akan mengalami proses ekskistasi di duodenum dan keluarlah larva. Larva menembus dinding usus halus rongga perut diafragma menuju paru -paru
Patologi dan Gejala Klinis
Gejala pertama di mulai dengan adanya batuk kering yang lama kelamaan menjadi batuk darah cacing dewasa dapat pula bermigrasi ke alat –alat lain dan menimbulkan abses pada alat tersebut misalnya pada hati dan empedu .Saat larva masuk dalam saluran empedu dan menjadi dewasa, parasit ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran empedu, penebalan dinding saluran, peradangan sel hati dan dalam stadium lanjut akan menyebabkan sirosis hati yang disertai oedema. Luasnya organ yang mengalami kerusakan tergantung pada jumlah cacing yang terdapat di saluran empedu dan lamanya infeksi.
Gejala yang muncul dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Stadium ringan : tidak ditemukan gejala.
2.Stadium progresif : terjadi penurunan nafsu makan, perut terasa penuh, diare.
3. Stadium lanjut : didapatkan sindrom hipertensi portal yang terdiri dari pembesaran hati, ikterus, oedema dan sirosis hepatis
DIAGNOSA
Diagnosis dibuat dengan menemukan telur dalam sputum atau cairan pleura. Kadang-kadang telur juga di temukan dalam tinja
PENCEGAHAN
Tidak memakan ikan/kepiting mentah. Apabila menkonsumsi harus sudah dimasak secara sempurna sehingga bisa dihindari terinfeksi oleh metaserkaria dalam ikan/kepiting tersebut
Langganan:
Postingan (Atom)